MANADO,LINGMANADO.COM – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan mulai membuka sekolah tatap muka pada 4 Januari 2021. Namun Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk memutuskannya.
Mengantisipasi dibukanya sekolah tatap muka, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Manado menyatakan kesiapannya. “Kami sudah siap untuk sekolah tatap muka. Bahkan kami sudah mengirimkan cek list yang terdiri dari enam item sebagai syarat dibukanya sekolah tatap muka,” kata Kepsek SMPN 7 Manado, Syeny waworuntu SPd kepada awak media di ruang kerjanya.
Sambil memperlihatkan cek list yang sudah disertai dengan bukti-bukti, Syeny mengatakan, pihak orang tua lewat komite telah menyetujui sekolah tatap mjuka dibuka pada awal Januari 2021.
Katanya orang tua sudah cukup pusing dengan belajar daring karena terkadang tidak bisa mengontrol anak-anak untuk belajar. “Komite sudah tandatangan persetujuan, juga orang tua murid,” kata Waworuntu yang sukses meraih penghargaan Ruang Tata Usaha Terbaik pada lomba Kebersihan dan Keindahan Sekolah dalam rangka memperingati Hari Guru tahun 2020.
Dikatakan, SMPN 7 telah siap dengan protocol kesehatan yang ketat, menyiapkan tempat cuci tangan saat pintu masuk dan juga di masing-masing kelas. “Kami memiliki rumah sakit dan Puskesmas terdekat sebagai salah satu syarat,” tambahnya.
Fasilitas lainnya seperti toilet yang representatif, stok disinfektan yang akan digunakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. “Pkoknya sebelum murid masuk kelas ruangan sudah steril. Begitu juga untuk shif kedua, 2.5 sebelumnya sudah disemprot disinfektan,” kata Syeni dengan nada meyakinkan.
Menurutnya, orang tua murid lebih senang sekolah tatap muka karena mereka mengaku tidak sanggup lagi mengawasi anak-anak mereka saat belajar, apalgi dengan segala kesibukan. “Orang tua senang dan setuju sekolah tatap muka dibuka,” katanya.
Guna efektifnya belajar tatap muka, SMPN 7 yang memiliki 1050 siswa tidak bisa satu kali tetapi dibagi dua shif, berarti 500 siswa pertama. Soalnya hanya 18 siswa setiap kelas yang dibolehkan belajar tatap muka. “Kami akan mempersiapkan sebaik mungkin. Kantin tidak akan dibuka, begitu juga dengan olahraga ditiadakan,” tegasnya. (meldi/jefry)